21 Feb 2011

ILMU DAN APLIKASI PENDIDIKAN

“TEORI EVALUASI PENDIDIKAN”

A. Pendahuluan
Penyelenggaraan pendidikan, baik formal maupun non-formal, pada umumnya harus member informasi dan memberi pertanggung jawaban kepada publik tentang berbagai aspek yang terkait dengan pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Informasi semacam ini bukan hanya dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan. Informasi semacam ini dapat dihimpun malalui proses yang disebu dengan evaluasi.
Porsi terbesar dari pelaksanaan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah pada aspek belajar mengajar, yang disebut juga dengan aspek akademik. Terkait dengan aspek ini, pelaksanaan evaluasi difokuskan pada kinerja proses dan hasil belajar yang dijadikan indicator keberhasilan proses belajar mengajar (proses akademik). Kegiatan evaluasi ini adakalanya dilaksanakan dalam rangka menyimpulkan tentang derajat kebaikan kinerja hasil, yang juga berimplikasi pada derajat keberhasilan prosesnya, atau untuk memperoleh umpan balik yang dijadikan dasar bagi upaya-upaya perbaikan proses.

B. Hakekat Evaluasi Pendidikan
Istilah evaluasi (evalution) berbeda dengan istilah penilaian (assesment ). Evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan bias dilaksanakan baik secara eksternal ( oleh orang yang berada di luar system ) maupun secara internal. We use the word evalution to deignate summing-up process in wich value judgementsplay a large part, as in grading and promoting students. We consider the construction, administration, and scoring of test as the measurement process ( Stanley and Hopkins, 1978, h 3 ). Adapaun penilaian digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian suatu sistem. Dalam evaluasi ada lima factor yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Evaluasi berkait dengan kegiatan member nilai (value), yaitu derajat kebaikan atau mutu dari objek yang dievaluasi.


b. Pemberian nilai adalakanya digunakan untuk kepentingan sumatif, yaitu mengambil kesimpulan tentang kberadaan nilai suatu hasil yang juga menggambarkan keberhasilan prosesnya, atau kepentingan formatif, yaitu mencari bahan-bahan umpan balik yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap terhadap proses.
c. Nilai yang diberikan mangacu kepada suatu patokan tertentu, dengan pilihan a) kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu (evaluasi berpatokan kriteria ), b) norma yang bersifat relatif yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh (evaluasi berpatokan norma), dan c) gabungan kedua patokan tersebut.
d. Pemberian nilai berdasarkan atas data atau informasi yang dikumpulkan denga teknik-teknik, seperti pengujian, pengamatan wawancara, dan hasil pekerjaan.
e. Hasilnya secara komprehensif dan tepat (akurat) menggambarkan keadaan yang sebenarnya (obyektif) dari derajat kebaikan obyek yang dinilai.

Fokus Evaluasi
Fokus evaluasi terdiri dari empat macam,yaitu evaluasi program,evaluasi proses,evaluasi hasil,dan evaluasi dampak. Dalam evaluasi program pelaksanaan evaluasi di fokuskan pada programnya itu sendiri. Dalam konteks pendidikan program itu dapat berupa program kegiatan yang di rancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau kurikulum. Dalam pelaksanaan evaluasidi cari bukti-bukti yang menunjukan diantaranya tentang kesesuaian program dengan visi dan misi pendidikan, kesesuaian programdengan tujuan pendidikan,kesesuaiannya dengan rencana strategis, kesesuaiannya dengann keberadaan peserta didik, kesesuaiannya dengan hasil yang di harapkan diperoleh dari pelaksanaan program,efektifitas pelaksanaab program,efisiensi pelaksanaan program baik sacara internal maupun eksternal, dan keefektifan biaya pelaksanaan program.
Evaluasi proses difokuskan pada proses pendidikan yang dilaksanakan serta berbagai variable yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut. Proses pendidikan merupakan interaksi edukatif antara guru dan pendidik dan peserta didik. Interaksi edukatif adalah interaksi yang bertujuan mendidik seperti dalam proses pembelajaran dan aktivitas lain. Adapun variabevariabel yabg terlibat dalam interaksi ini meliputi guru,siswa, lingkungan belajar, budaya, sarana, prasarana, sumber belajar, dan sebagainya, semua aktivitas dan variable ini menjadi vokus dalam evaluasi proses.

Model-Model Evaluasi Pendidikan
Sebagian besar pendidik memandang kegiatan utama sekolah adalah mempromosi pertumbuhan anak didik kearah tujuan individu dan social tang diinginkan. Oleh sebab sekolah memfokuskan pada kemajuan siswa sebagai kriteria utama maka perlu dievaluasi status dan perolehan kemampuan siswa, seperti sebaikmana si A melakukan sesuatu atau apakah mereka harus mencapai lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar